Thursday, August 25, 2011

To Be Good, To Get Good

Saya nggak pernah tertarik sama cowok-cowok ganteng yang saya liat di pusat perbelanjaan, di tempat makan, di tempat wisata, atau di tempat lain semacamnya. Well, ganteng sih, tapi kok sayanya biasa aja. 


Temen saya pernah nge-tweet: 'nggak tahan sama cowok yang pake baju koko.' Saya nggak minat nge-retweet kayak temen-temen saya yang lain, karena menurut saya itu juga masih biasa aja. Cowok pake baju koko pas shalat jumat, shalat tarawih, atau pas lebaran? Ah, biasa 


Tapi saya bener-bener nggak tahan sama mereka yang mojok di pinggir masjid sambil baca Al-Qur'an. Lengkap dengan baju koko. Apalagi kalau lagi i'tikaf. Apalagi kalau baca Qur'annya sesuai tajwid dan makhraj yang benar. Apalagi kalau bacanya dengan tartil, dengan suara yang merdu. 





Mereka itu, menurut saya, benar-benar one of a kind. 


Suami idaman. Eh. 


Tapi, seriously, begitu pertama kali ngeliat cowok-cowok dengan Al-Qur'an di tangan saat saya sedang i'tikaf tahun ini, yang ada dipikiran saya pertama kali adalah, 'bisa nggak ya dapet suami yang kayak gitu?'. Dipikiran sederhana saya, yang bisa ngaji dengan baik dan benar (dan dengan nikmat) hanyalah mereka yang benar-benar belajar membaca Qur'an. Mereka yang belajar agama. Mereka yang mencintai Al-Qur'an. Mereka yang mencintai agamanya - dan akan berusaha untuk tidak melenceng dari semua yang diatur oleh agama.  

Pertanyaan yang ada di benak saya itu nggak ada yang bisa jawab, tentu saja. Tapi ibu saya pernah bilang, 'kalau kamu mau dapet calon suami yang kayak gitu, kamunya juga harus kayak gitu.' 

"Bad women are for bad men and bad men are for bad women. And good women are for good men and good men are for good women" - QS An-Nur (24:26) 


Well, I hope I'm good enough to get a good man someday. And I'm on my way to be better, to be a much better person.

Friday, August 19, 2011

Betapa Beruntung

Betapa beruntungnya saya karena ketika ada satu orang yang jahat sama saya, ada banyak orang lain yang begitu baik dan perhatian sama saya.

Betapa beruntungnya saya karena ketika saya menangis tanpa henti selama hampir dua jam, lampu merah di sisi kanan atas handphone saya tidak bisa berhenti berkedip - menandakan ada banyak pesan masuk dari teman-teman terdekat saya, bertanya ada apa, dan kemudian menenangkan saya. Hingga akhirnya saya kembali menangis, tapi kali ini karena terharu, karena ternyata saya begitu bodoh, menangis karena perlakuan satu orang, saat ada banyak orang yang justru berlaku sebaliknya. 

Betapa beruntungnya saya karena ada banyak sekali teman yang memeluk saya, atau merelakan diri untuk saya peluk, karena saya memang membutuhkan pelukan hangat dari banyak orang. Menangis, memeluk orang lain, menulis, dan tidur adalah beberapa hal yang dapat membuat saya lebih tenang - jauh lebih tenang.

Betapa beruntungnya saya saat esoknya saya hanya bisa menekuk wajah karena mood saya masih berantakan, ada banyak sekali yang menghibur saya, melontarkan lelucon-lelucon ringan yang membuat saya tidak bisa berhenti tertawa. 

Betapa beruntungnya saya karena ada banyak sekali orang yang menyemangati saya - bahkan ada beberapa orang yang saya tidak kenal secara personal (dan sejujurnya tidak tahu siapa namanya) yang ikut menyemangati saya dengan kata-kata sederhana yang ternyata berpengaruh buat saya.

Berada di lingkungan seperti ini selalu membuat saya bersyukur. Ada orang-orang yang menyebalkan dan sama sekali tidak asertif dalam menyampaikan pendapat, memang; Tapi ada lebih banyak orang yang peduli dan bersimpati - orang-orang yang menguatkan dan menenangkan saya - orang-orang seperti kalian.






Terima kasih karena, entah disadari atau tidak, kalian semua membantu saya untuk tetap kuat. Setidaknya untuk tetap bertahan pada hari berikutnya, hari di mana saya masih dituntut oleh tetap profesional. Betapa beruntungnya saya karena punya kalian semua. 

(dan maaf karena saya begitu emosional dua hari kemarin)

Saturday, August 6, 2011

About The Word 'Happy'


Every one has their own meaning of 'happiness'. It's indeed subjective. For me, happiness is simply something I feel after doing something good; doing something that has many benefits for others or something not easy that makes me doubted my self in the first place. It's what I feel after doing something I'm good at, or something I really love, or just something, with people I love.

That's why I feel so happy about today. Today was the first day of Kamaba activity. We held a briefing for the freshmen to give them informations about the rules and so. The briefing is not a really hard thing to do to be proud of, actually, but it just went really good - way beyond my expectation. Everyone's just so easy and fun to work with, despite of all the imperfections.

But, to be honest, I felt happy not only after the event. I felt happy earlier, at the rehearsal. I felt happy seeing the preparation. I felt happy seeing everyone wearing our yellow jacket. I felt happy because it feels familiar. It reminds me of how I loved being on the comittee last year. It reminds me how I enjoyed every process of it, every regular meetings and even some sudden ones, every thing.

It makes me realize that no matter how fed-up I am with the routinity - no matter how often I say about needing a break,  I actually am still enjoying this.  I even enjoy the 12-hours meeting I attended until 2 am. You can laugh or see me as a freak, but I learned much from every single meeting. And that makes me happy even more.

And here's another thing that adds my happiness: I still could recite 1 juz of Quran today. It's like having my mom whispered on my head, "See? You can still do it no matter how busy you are, as long as you have the willingness." I really want to be more balance, so this might be a good start. Bismillah.

--
I know that the journey of this event is still so long. We still got PSAF and Prosesi to do. But I'm willing to do my best for this, especially because it might be one of my last contribution at psychology; I might not do this things anymore next year because I have to focus more about my academic thingy - since I will graduate soon (I cannot believe I wrote that!). So, no more complaining, I promise.

I will just pray that everything's gonna be as perfect as it planned to be. And take a good rest because today was really tiring. 

Have a good rest, too. And do more things that make you happy! :) 

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...